baru saja sore tadi aku merayakan misa Minggu Palma dan aku merasa "tertampar" dengan kotbah romo.
sebelum romo memberikan homili singkat, umat diperdengarkan terlebih dulu tentang bacaan Injil kisah sengsara Yesus secara singkat yang dikemas dalam bentuk dialog. mulai dari Yesus diadili oleh Pontius Pilatus hingga Yesus wafat di kayu salib dan tirai kenisah tercarik dua dari atas hingga ke bawah. di dalam dialog kisah sengsara Yesus tersebut, ada berbagai macam orang yang terlibat, yaitu : Pontius Pilatus, pemimpin Yahudi, orang-orang Yahudi, Simon dari Kirene, dan kepala prajurit.
setiap orang yang terlibat di dalam dialog tersebut mengambil jalannya masing-masing. jalan yang diambil Yesus adalah jalan pengorbanan. dan setiap jalan dari orang-orang di dalam dialog kisah sengsara Yesus mencerminkan langkah yang kita ambil dalam hidup kita.
mungkin kita seperti Pontius Pilatus, yang meskipun kita mengetahui kebenarannya tapi kita takut mengungkapkan kebenaran itu maupun membelanya. mungkin kita seperti para pemimpin Yahudi, yang sirik dengan kelebihan orang lain dan melakukan cara apapun untuk menyingkirkan orang tersebut, juga dengan cara yang kotor sekalipun. mungkin kita seperti orang-orang Yahudi, yang gampang dihasut dan mengikuti suara orang lain yang lebih berkuasa. mungkin kita seperti Simon dari Kirene, yang menolong orang lain dengan terpaksa dan tidak ikhlas. atau mungkin kita seperti kepala prajurit, yang dapat melihat Tuhan dan percaya, padahal ia bukanlah seorang Yahudi. ia adalah orang asing, tapi ia dapat melihat kebenaran.
apakah kita mau seperti kepala prajurit, yang mau melihat Tuhan dan mengikutinya? jalan yang Yesus tawarkan bukanlah jalan yang lurus dan mudah, tetapi jalan yang penuh dengan rintangan. tapi percayalah bahwa Yesus selalu menyertai kita. lihatlah bahwa ada sebuah KEMENANGAN di dalam sebuah SALIB. apakah kita mau mengikuti Tuhan dan melihat kebenaran-Nya?
