Saturday 18 June 2016

BKK - Day 3

Haiiii :) Melanjutkan tulisan tentang jalan-jalan kami ke Bangkok, kali ini saya akan bercerita bagaimana hari ketiga kami di BKK.

Pagi hari, kami sudah berencana untuk sarapan bakmi. Ada bakmi yang terkenal di dekat hotel kami. Selalu ada antrian panjang waiting list sehingga kami tertarik untuk mencobanya. Tukang bakminya pakai kacamata hitam dan katanya sih bisa bahasa Indo haha. Harga bakminya sekarang sudah seharga ฿100 (kalau dilihat dari foto orang-orang sih, porsi bakminya cenderung sedikit). Tapi sayangnya, begitu kami sampai di sana, sudah ada antrian panjang mengular. Karena kami diburu oleh waktu, jadinya kami batal mencoba bakmi yang terkenal itu. Kami mencoba bakmi lain yang letaknya tidak jauh. Ternyata rasanya enak juga. Kuahnya juga enak dan gurih.



Setelah mengisi energi kami, kami pergi ke Siam Discovery untuk berkeliling Madame Tussauds. kami pergi menggunakan Uber. Oh ya untuk Madame Tussauds ini, saya membeli early bird ticket dari website Madame Tussauds. Biasanya early bird ticket ini harganya jauh lebih murah daripada membeli tiket on the spot. Tetapi kami harus masuk Madame Tussauds sebelum jam 12 siang. Menurut saya itu untung banget kalau beli early bird ticket dari websitenya. Selain karena harganya jauh lebih murah, kita pun bisa masuk selagi Madame Tussauds masih sepi jadinya bisa lebih puas foto-foto. Ini hasil foto-foto kami di sana.






Tiket Madame Tussauds kami sudah termasuk tiket pertunjukkan Ice Age 4D. Jadi jangan sampai lupa waktu saking keasyikan foto-foto sampai kelewatan pertunjukkan Ice Age 4D-nya. Lumayan menghibur selama 15 menit, apalagi ketika ada "snow" nya hahaha. Tetapi menurut saya, lebih bagus pertunjukkan Shrek 4D di USS Singapore.

Puas berkeliling Madame Tussauds, kami pergi untuk mencoba salah satu dessert yang terkenal di Bangkok, apalagi kalau bukan After You. Ketika kami datang, sudah ada beberapa pengunjung waiting list dan kami pun termasuk salah satunya. Kami menunggu tidak begitu lama, sekitar 30 menit. Pilihan kami jatuh pada Silky Toffee Toast dan Nutella Mille Crêpe. Ternyata kami tidak salah pilih, THE BEST WE'VE EVER HAD! Sooo yumyum!




Setelah puas mencicipi dessert, kami mencari Uber untuk pergi ke Action Zone karena teman kami ingin membeli sarung tinju untuk martial arts. Action Zone ini salah satu toko yang menjual perlengkapan & peralatan olahraga. Mau cari baju & belt taekwondo? Ada. Mau cari celana Muaythai atau sarung tinju? Ada. Pokoknya lengkap. Hanya saja, rada sulit untuk mencari supir taksi yang tau letak Action Zone ini. Apalagi dengan keterbatasan berkomunikasi. Untungnya setelah beberapa kali mencoba berkomunikasi dengan bahasa Inggris, tulisan Thailand, dan foto toko sebelah Action Zone, supir Ubernya mengerti juga. Fiuhhh...




Kami melanjutkan jalan-jalan kami ke Chocolate Ville. Tempat ini bukan tempat menjual cokelat yah. Ini merupakan tempat wisata yang didesign seperti di Venesia dengan banyak spot foto lucu-lucu dan juga terdapat restoran dengan suasana romastis pada malam hari. Unfortunately, it was a wrong decision to go to Chocolate Ville on Friday. Karena Jumat itu sudah masuk weekend dan pasti ramai banget banget. Beberapa supir taksi yang kami hentikan tidak mau mengantar kami ke sana karena jauh dan pasti macet. Akhirnya kami mencoba untuk mencari Uber dan untungnya ada Uber yang mau.


Dari Action Zone ke Chocolate Ville ±25 km. Perjalanan kami membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Itupun sudah lewat jalan tol. Dan di jalan tol pun juga macet :( Kami bahkan sempat tidur dulu di Uber saking lelahnya. Setelah 1,5 jam, kami akhirnta tiba di Chocolate Ville. Dan di sana sudah ramai dengan banyaknya pengunjung. So, you better go to this place not on weekend. Untuk masuk ke Chocolate Ville ini gratis ya, jadi tidak memerlukan tiket apapun. Ini beberapa foto-foto kami di sana. Oh ya, di sini juga ada beberapa restoran tetapi dari banyak blog yang saya baca, restoran-restoran di sini harganya terbilang cukup mahal. Tetapi kalau kalian mau mencobanya, silahkan saja hehe. Apalagi kalau malam, suasananya sangat romantis loh!














Masih ingat dengan supir Uber baik hati yang mengantar kami ke Chinatown di hari kedua kami? Nah supir Uber itu bercerita bahwa ada salah satu night market on weekend yang terkenal di Bangkok. Namanya Thalab Liab Duan Night Market. Katanya banyak makanan enak & barang-barang bagus nan murah di sana. Jadi sehabis ke dari Chocolate Ville, kami mencari taksi untuk ke night market itu. Jangan khawatir mencari taksi di sini, karena di sini sudah banyak taksi-taksi yang berjejer. Juga ada papan petunjuk harganya. Misalnya kalau kalian mau ke Pratunam, tarif taksinya berapa. Untuk ke Thalab Liab Duan Night Market, kami dikenakan harga ฿250. Mau ditawar lagi ga bisa, soalnya kata supirnya pasti macet di hari Jumat. Ya sudah deh mau gimana lagi ya kan haha.


Sayangnya saya tidak sempat foto di Thalab Liab Duan Night Market karena saking ramainya takut handphone dicopet plus mata saya sudah jelalatan liat ini-itu hahaha. Di sana banyak celana murah, dompet murah, pernak-pernik murah. Pokoknya murah. But don't forget to bargain here ya. Tetapi untuk baju wanita, menurut saya masih lebih bagus di Platinum Fashion Mall. Makanannya pun enak-enak di sini. So have a fun shopping here :) Setelah puas berbelanja, kami pulang ke hotel dengan menggunakan taksi.




Total pengeluaran hari ketiga (exclude belanja & makanan berat):

Early bird ticket Madame Tussauds : ฿645
Uber ke Madame Tussauds : ฿82
Uber ke Chocolate Ville : ฿310
Taksi ke Night Market : ฿250
Taksi ke hotel : ฿160


Tips and Trick :

  • Jika kalian ingin pergi ke Madame Tussauds, lebih baik membeli early bird ticket melalui websitenya. Bisa dilihat di Website Madame Tussauds. Untuk pembelian tiket, hanya bisa menggunakan credit card, either Visa or Mastercard. Dan jangan lupa untuk membawa credit card yang kalian gunakan untuk pembelian tiket, karena nanti akan dicek oleh petugasnya.
  • Lebih baik pergi ke Chocolate Ville pada saat weekdays. Karena pasti akan lebih macet dan ramai pada saat weekend. Chocolate Ville baru buka jam 15.00. Dan jangan lupa untuk foto-foto ketika lampu-lampu di bangunan Chocolate Ville sudah menyala. Bagus banget!
  • Selalu berani menawar ketika di berada di Night Market. Hati-hati kalap :)


Untuk BKKp trip kami bisa dilihat di :
Visit my IG : @starrytaa



Wednesday 8 June 2016

BKK - Day 2

Di hari kedua ini, kami mencoba Tomyam sebagai sarapan kami. Tomyamnya enak! Rasa asamnya pun pas di lidah kami dan harganya pun murah yaitu ฿50. Kemudian kami menuju ke Platium Fashion Mall untuk kembali shopping hahahaha. Tetapi entah kenapa, tak berapa lama setelah memakan Tomyam, perut kami bergejolak dan kami bergantian pergi ke toilet. Mungkin karena perut kami tidak cocok dengan rasa asam dari Tomyam itu atau karena pagi-pagi kami sudah makan Tomyam.

Tomyam ฿50


Ketika gejolak di perut kami sudah mulai reda, kami pun melanjutkan trip kami ke Wat Pho (The Reclining Buddha). Kami menuju ke sana dengan menggunakan Uber seharga ฿85. Untuk tiket masuk Wat Pho seharga ฿100 per orang. Di sana harus menggunakan pakaian yang sopan karena merupakan tempat suci. Tetapi karena saya memakai hotpants dan atasan yang you can see, saya harus menggunakan semacam jubah yang sudah disediakan di sana. Jubah tersebut dipinjamkan secara gratis, tetapi harus dikembalikan lagi ya setelah keluar dari kuil :) Sebelum masuk kuil pun kami harus melepas sendal kami dan menaruh di goodie bag yang sudah disediakan (goodie bag ini juga harus dikembalikan setelah keluar dari kuil). Di dalam kuil, kami melihat patung Buddha yang berukuran yang sangat besar dan dengan posisi tidur. Makanya kuil Wat Pho ini disebut juga dengan nama The Reclining Buddha Temple. Oh ya, lokasi Wat Pho berdekatan dengan Grand Palace. Namun kami tidak pergi ke sana.









Puas berkeliling Wat Pho, kami pun melanjutkan untuk pergi ke Wat Arun. Wat Arun letaknya di seberang Wat Pho yang dipisahkan oleh Sungai Chao Phraya. Jadi untuk menuju ke Wat Arun, kami harus naik boat dengan harga ฿3 saja. Tetapi sayangnya candi utama Wat Arun sedang direnovasi. Jadi kami tidak berkeliling lama di sana. Lalu kami ingin langsung pergi ke Asiatique. Tetapi karena letak Asiatique sejajar dengan Wat Pho, maka kami harus kembali ke dermaga Wat Pho dan membayar ฿3 lagi.




Ketika sampai di dermaga Wat Pho, boat gratis berwarna pink yang menuju ke Asiatique sudah terlanjur jalan dan kami harus menunggu 20 menit lagi. Kami menunggu sekitar 30 menit tetapi boat gratis Asiatique tidak kunjung datang. Kemudian ada boat berbendera biru yang juga menuju Asiatique, dan akhirnya kami naik boat tersebut. Sayangnya, boat itu tidak gratis dan kami harus membayar ฿40 per orang. Tapi daripada menunggu terlalu lama ya kan?

Tiba di Asiatique, kami langsung mencari Juliet Love Garden. Saya dan teman saya yang wanita memang sudah mencari-cari info bahwa ada tempat bernama Juliet Love Garden di Asiatique. Di tempat ini kita bisa menaruh gembok cinta di pagar yang berada di sekeliling patung Juliet. Uuuuu romantis sekali bukan? hahaha. Di Juliet Love Garden ini juga dijual gembok cinta dengan 3 ukuran. Gembok yang paling kecil seharga ฿250 (terdiri dari 1 pasang), gembok yang berukuran sedang seharga ฿300 (terdiri dari 1 pasang dan ada memo berbentuk hati untuk menulis pesan), dan juga gembok yang berukuran besar seharga ฿350 (hanya mendapat 1 buah gembok saja).







Oh ya, di Asiatique ini juga ada toko tas yang terkenal loh, namanya Naraya. Tasnya terbuat dari kain dan dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Untuk Naraya sendiri di BKK ada di 2 tempat, yaitu di Asiatique dan di Don Mueang International Airport. Sayangnya di Naraya tidak boleh mengambil foto tas. Jadi kalau kita mau membeli tas untuk oleh-oleh, harus menerka-nerka mereka akan suka dengan tas yang mana.

Asiatique terkenal dengan bianglala super besarnya. Bianglala ini bernama Ferris Wheel atau Bangkok Eyes. Paling bagus untuk melihat bianglala ini adalah saat sudah malam karena akan menambah suasana romantis dengan adanya lampu yang menyala di sekeliling Bangkok Eyes. Untuk naik Bangkok Eyes, kita harus membayar ฿250 (ini saya tidak tahu apakah tahun ini masih dengan harga ini atau bukan, karena saya tidak naik Bangkok Eyes hehe).





Hari sudah malam dan kami melanjutkan perjalanan kami ke Chinatown menggunakan Uber. Untungnya kami mendapat supir Uber yang bisa berbahasa Inggris dan ia bercerita banyak mengenai tempat-tempat yang ingin kami datangi. Ia juga memberi informasi bahwa setiap weekend ada pasar malam untuk orang-orang lokal yang bernama Talad Liab Duan Night Market. Katanya banyak barang-barang murah dan makanan enak di sana.

Sesampainya kami di Chinatown, kami makan hotplate seafood. Tempat ini ramai sekali sampai kami tergoda untuk mencicipinya. Untuk rasa ya lumayan lah. Di Chinatown banyak sekali restoran yang menjual Shark's Fin. Dan ada 1 tempat toast terkenal di Chinatown. Saking terkenalnya, banyak orang yang rela mengantri panjang demi mendapatkan toast ini. 




Perjalanan kami pun berlanjut ke Khao San Road, tempat dunia malam di BKK. Dari Chinatown kami naik Tuktuk ke Khao San Road dengan harga ฿80 (Ini sudah ditawar loh. Tadinya supirnya minta harga ฿150). Banyak sekali bar dan tempat dugem di Khao San Road yang menarik para bule dan turis. Jadinya kalau kalian membawa pasangan ke sini, you better watch your spouse here hahaha. Sebenarnya aku tertarik ke sini bukan karena dunia malamnya, tetapi aku penasaran ingin mencoba fried insects. Di sini banyak loh pedagang fried insects. Ada ulat, belatung, belalang, kalajengking, kecoak, laba-laba, dan lain sebagainya. 3 macam serangga dijual dengan harga ฿60. Kami memilih ulat, belatung, dan belalang. Fried insects yang kita pesan kemudian ditambahkan minyak bumbu dan bubuk bumbu kering. Untuk ulat & belalang rasanya seperti keripik, crispy. Tapi kalau untuk belatung, menurut saya rasanya seperti kacang merah rebus. Lelah seharian melanglang buana, kami pun kembali ke hotel menggunakan taksi.






Total pengeluaran hari kedua (exclude belanja & makan berat) :
Tomyam : ฿50
Uber ke Wat Pho : ฿85
Tiket Wat Pho : ฿100 per orang
Boat ke Wat Arun : ฿3
Boat ke Wat Pho : ฿3
Boat ke Asiatique (blue flag): ฿40 per orang
Uber ke Chinatown : ฿70
Tuktuk ke Khao San Road : ฿80
Fried Insects : ฿60
Taksi ke hotel (Taximeter) : ฿80

Tips and Trick :
  • Selalu bawa tissue basah di tas, karena toilet-toilet di BKK tidak ada semprotan airnya dan jarang yang ada tissue kering. Ini penting banget, apalagi kalau saat urgent seperti kami > <
  • Baca-baca review dan website dengan info boat-boat Sungai Chao Phraya karena ada beberapa warna flag dengan jurusan yang berbeda. Kalian bisa lihat di Chao Phraya River Map
  • Untuk ke Asiatique, ada boat gratis berwarna pink dengan tulisan "Asiatique" dan adanya setiap 20 menit sekali. Tetapi kalau boat itu tidak datang-datang, kalian bisa naik boat dengan Blue Flag seharga ฿40 per orang. Asiatique sendiri baru buka jam 17.00.
  • Selalu tawar harga kalau naik Tuktuk karena harganya pasti sudah dipatok sama supir Tuktuknya. Kalau kami, kami mencari range fare dulu di Uber baru menawar ke supir Tuktuk. Dan hati-hati kalau naik Tuktuk karena bisa dibawa muter-muter dulu ke tempat jewelry. Untungnya kami naik Tuktuk malam hari saat semua tempat jewely sudah tutup, jadi tidak dibawa muter-muter hehe


Untuk BKK Trip kami hari pertama bisa dilihat di : BKK - Day 1 dan untuk hari ketiga di BKK - Day 3
Visit my IG : @starrytaa


Tuesday 7 June 2016

BKK - Day 1

Holaaa!! How i miss this blog so much! Setelah sekian lama vacuum, saya kembali :) Di post kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya travelling ke Bangkok, Thailand tanggal 25 -28 Mei 2016. Karena sebelumnya saya tidak berencana untuk menulis kisah ini di blog, maka saya mohon maaf kalau saya tidak mengambil terlalu banyak foto > <

Saya membeli tiket pesawat PP Air Asia dari bulan Maret 2015 (setahun sebelumnya). Perjalanan dari Soekarno Hatta International Airport (CGK) menuju Don Mueang International Airport (DMK) sekitar ± 3 jam tergantung dari bagusnya cuaca saat itu. Kami berangkat jam 06.55 dari CGK. Puji Tuhan, pada saat itu cuaca cerah sehingga kami sudah sampai di DMK jam 10.30.



Setelah mengambil bagasi, kami langsung menuju counter yang menjual simcard Thailand. Kami membeli simcard Truemove yang harganya paling murah di antara yang lain dan sudah termasuk paket internet unlimited. Kemudian kami menuju antrian taksi untuk mengantar kami ke hotel kami : Citin Pratunam Hotel by Compass Hospitality (saya booking melalui Agoda). Hotel ini berjarak 5-10 menit jalan kaki dari Platinum Mall. Pelajaran paling utama sebelum pergi ke BKK adalah selalu menyimpan semua alamat tempat yang ingin kita datangi dalam bahasa Thailand (plus nomor teleponnya kalau ada) karena jarang sekali ada orang-orang Thailand yang mengerti bahasa Inggris > < Karena jalan di siang hari itu lumayan macet dan supir taksi kami tidak memilih untuk lewat jalan tol, maka kami baru sampai di hotel setelah memakan waktu 1 jam.

Citin Pratunam Hotel by Compass Hospitality mempunyai 2 gedung yang letaknya berdekatan. Kebetulan, kami mendapat kamar di gedung yang baru (bukan berarti gedung yang lama itu jelek ya, gedung yang lama pun juga sama okenya). Tetapi karena kami baru boleh check-in jam 14.00, maka kami menitip semua bagasi kami di hotel, kemudian pergi berburu mencari makan.

Di sekitar hotel kami banyak sekali food stall dengan aneka macam makanan yang murah. Setelah berkeliling, pilihan kami jatuh pada salah satu food stall yang menjual Pork Noodle dan Naci Campur. Kami juga membeli Thai Tea seharga ฿25

Pork Noodle ฿50

Nasi Campur ฿50

Takoyaki ฿50

Pork Satay ฿35

Setelah kenyang, kami berjalan-jalan ke Pratunam Market. Di sana saya membeli koper berwarna pink dengan ukuran medium (maklum, saya adalah pecinta warna pink hehe) seharga ฿1.000. Kami juga berjalan-jalan di Platinum Mall dan membeli banyak baju di sana *kalap*. Kemudian kami memutuskan untuk kembali ke hotel untuk mandi, bersih-bersih, dan menaruh belanjaan kami.

Sore hari, kami berjalan-jalan ke Siam dan Centralworld dengan menggunakan BTS. Untuk membeli tiket BTS, ada 2 cara. Pertama, kami menuju loket uintuk menukar THB kertas kami dengan THB koin. Dengan THB koin itulah kami membeli tiket BTS di mesin tiket dengan memilih stasiun BTS mana yang ingin kami tuju. Di situ sudah tertera harga tiketnya. Yang kedua adalah, jika tidak ada loket untuk menukar THB kertas dengan THB koin, maka jangan khawatir. Kita juga bisa membeli tiket BTS di mesin dengan menggunakan THB kertas, lalu memilih statsiun mana yang kita tuju, jumlah tiket yang mau kita beli, lalu tiket BTS akan keluar dengan otomatis beserta dengan uang kenbalian kita. Canggih kan?


Salah satu mural di Siam

Kalau belum makan Mango Sticky Rice di BKK, maka belum afdol rasanya. Maka kami memutuskan untuk pergi ke Mango Tango untuk mencoba Mango Sticky Rice yang terkenal di sana. Perpaduan rasa mangga dan ketan yang digunakan sangat enak. Mango Puddingnya juga sangat lembut. Worth to try.

Mango Sticky Rice ฿160
Kami juga berjalan-jalan di Centralworld. Kebetulan di depan Centralworld sedang ada Food Fair dan kami tertarik untuk mecoba salah satu makanan dengan antrian yang lumayan panjang, yaitu Giant Squid Octopus. Ini juga enak! Semacam takoyaki dengan bentuk setengah bulatan, tetapi karena isinya Giant Squid Octopus maka bulatannya lebih besar daripada takoyaki pada umumnya.

Giant Squid Octopus ฿150

Di dekat Centralworld juga ada Supermarket besar bernama Big C. Jadi kami memutuskan untuk membeli oleh-oleh makanan di sana. Karena hari sudah malam dan kami belum memakan makanan berat di malam hari, maka kami membeli nasi hainam di food stall sekitar hotel kami. Nasi hainamnya enak dan cuma seharga ฿30 saja. Sayangnya saya tak sempat mengambil fotonya karena sudah amat sangat lapar.


Total pengeluaran hari pertama (exclude belanja & makan nyemil-nyemil) :
Tiket pesawat Air Asia PP : Rp 1.800.000
Simcard Truemove : ฿200
Deposit hotel : ฿1.000
BTS sekali jalan : ฿22
Taksi dari DMK ke hotel : ฿500
Nasi Hainam : ฿30
Pork Satay : ฿35
Takoyaki : ฿50
Pork Noodle : ฿50
Nasi Campur : ฿50
Mango Sticky Rice : ฿160
Giant Squid Octopus : ฿150
Thai Tea : ฿20 & ฿25


Tips and Trick :

  • Hunting tiket pesawat & hotel dari jauh hari (biasanya kalau Air Asia sih ada promo untuk tahun depan)
  • Selalu persiapkan alamat tempat dalam bahasa Thailand, in case kalian bertemu dengan orang Thailan yang tidak bisa bahasa Inggris
  • Beli Simcard yang murah saja. Yang penting ada paket internet unlimited. Dan jangan beli simcard per orang. Beli 1 saja, yang lain kan bisa tethering
  • Selalu antri taksi di antrian taksi resmi dari bandara. Kalau tidak, kalian pasti akan dapat taksi dengan harga yang diketok oleh supirnya
  • Kalau kalian pergi ramai-ramai, siapkan uang yang akan digunakan untuk ramai-ramai di 1 orang (ex : untuk transport atau makan), jadinya ga repot setiap kali keluarin uang masing-masing. Misalnya ฿1.000 per orang
  • Selalu search rute BTS, MRT, dan lain sebagainya. Dan kalau ada map gratis, ambil saja. You surely need it. Untuk BTS bisa dilihat di BTS map atau BTS map. Untuk info tentang MRT bisa dilihat di info MRT


Lanjut ke BKK - Day 2
Visit my IG : @starrytaa