ga ada orang pacaran yang selamanya tersenyum. selamanya tertawa. selamanya nyengir. namun kadang diwarnai dengan makian, keegoisan, kebodohan, muka cemberut, atau bahkan menangis.
tapi jangan sampai kata "kadang" di situ diganti dengan kata "sering" ataupun "selalu". karena hubungan kita dengan orang yang kita sayangi adalah seperti sebuah kayu polos pada awalnya. semua polos. tak ada warna, kecuali warna kayu yang menenangkan dan antik.
lalu Dia tidak akan pernah diam. Dia akan menggoreskan alat-Nya untuk mulai memahat. ketika Dia memahat, kualitas "kayu" kita akan teruji oleh-Nya.
ada begitu banyak jenis kayu.
ada kayu yang ketika dilihat dari luar, terlihat rapuh. begitu Dia mulai memahat, kayu itu akan patah.
ada pula kayu yang terlihat jelek dari luar. namun ketika Dia mulai menggoreskan alat-Nya, kayu itu tak akan hancur. malah akan membuat kayu itu makin hari terlihat makin indah.
jenis kayu apakah hubungan kita?
kayu kita indah. seindah yang menciptakan hubungan kita.
kayu kita kuat. sekuat hati kita saat kita memutuskan untuk bersama.
kayu kita besar. sebesar perasaan yang selama ini ada untuk kita.
sekarang tinggal bagaimana maunya kita. kayu kita sanggup bertahan karena kita kuat.
Dia ingin mengukir kayu kita. itulah alasannya mengapa kadang ada rasa sakit, hingga air mata.
ukiran hanyalah sebuah sebuah ujian dari-Nya agar kayu kita kuat. agar kayu kita membentuk sesuatu yang membuat hubungan kita berbeda dari orang lain.
dan warna adalah kebahagiaan yang Ia berikan.
pernahkah kau melihat kayu yang telah terukir indah dengan warna di dalamnya? ukiran hanya untuk membentuknya. selebihnya, warnalah yang membuatnya menjadi indah sempurna. itulah mengapa kayu tidak akan indah jika hanya dihias ukiran tanpa warna, ataupun warna tanpa ukiran.
nisakah kita bertahan hingga akhirnya Dia selesai mengukir kita? dan kayu kita akan menjadi indah dengan ukiran dari-Nya dan dengan warna dari-Nya..
tapi jangan sampai kata "kadang" di situ diganti dengan kata "sering" ataupun "selalu". karena hubungan kita dengan orang yang kita sayangi adalah seperti sebuah kayu polos pada awalnya. semua polos. tak ada warna, kecuali warna kayu yang menenangkan dan antik.
lalu Dia tidak akan pernah diam. Dia akan menggoreskan alat-Nya untuk mulai memahat. ketika Dia memahat, kualitas "kayu" kita akan teruji oleh-Nya.
ada begitu banyak jenis kayu.
ada kayu yang ketika dilihat dari luar, terlihat rapuh. begitu Dia mulai memahat, kayu itu akan patah.
ada pula kayu yang terlihat jelek dari luar. namun ketika Dia mulai menggoreskan alat-Nya, kayu itu tak akan hancur. malah akan membuat kayu itu makin hari terlihat makin indah.
jenis kayu apakah hubungan kita?
kayu kita indah. seindah yang menciptakan hubungan kita.
kayu kita kuat. sekuat hati kita saat kita memutuskan untuk bersama.
kayu kita besar. sebesar perasaan yang selama ini ada untuk kita.
sekarang tinggal bagaimana maunya kita. kayu kita sanggup bertahan karena kita kuat.
Dia ingin mengukir kayu kita. itulah alasannya mengapa kadang ada rasa sakit, hingga air mata.
ukiran hanyalah sebuah sebuah ujian dari-Nya agar kayu kita kuat. agar kayu kita membentuk sesuatu yang membuat hubungan kita berbeda dari orang lain.
dan warna adalah kebahagiaan yang Ia berikan.
pernahkah kau melihat kayu yang telah terukir indah dengan warna di dalamnya? ukiran hanya untuk membentuknya. selebihnya, warnalah yang membuatnya menjadi indah sempurna. itulah mengapa kayu tidak akan indah jika hanya dihias ukiran tanpa warna, ataupun warna tanpa ukiran.
nisakah kita bertahan hingga akhirnya Dia selesai mengukir kita? dan kayu kita akan menjadi indah dengan ukiran dari-Nya dan dengan warna dari-Nya..
No comments:
Post a Comment