Saturday, 11 June 2011

kekuranganku adalah kekuatanku

kemarin sore, saat aku dan gendud sedang dalam perjalanan pulang dari kampus dan kemudian berhenti di lampu merah pulomas, ada seorang bapak yang tidak bisa melihat. ia mendekati motor kami lalu bertanya apakah ia bisa menumpang ke kelapa gading. gendud meminta maaf dan menjawab bahwa ia sudah berdua, yang artinya sudah tidak bisa mengangkut penumpang lagi > <

lalu bapak itu pun menghampiri mobil di sebelah kami. orang yang berada di dalam mobil tersebut membuka kaca. si bapak bertanya kepada orang itu, apakah ia bisa menumpang ke kelapa gading. orang itu berkata tidak bisa. lalu si bapak bertanya, "lalu buat apa bapak membuka kaca? buat ngasih saya uang seribu begitu? saya ga perlu pak. saya perlunya tumpangan." lalu ia pun pergi mencari orang yang bersedia ditumpangi ke kelapa gading.

gendud bercerita kepadaku bahwa bapak itu memang tidak mau dikasih uang secara cuma-cuma. biasanya bapak itu berjualan air minum atau kacang di lampu merah bypass. dan ketika ada orang yang ingin memberinya uang, ia menolak. ia ingin dagangannya dibeli karena memang ia menjual air minum atau kacang, bukan meminta-minta. ya, aku memang sudah tahu tentang si bapak ini yang tidak mau diberi uang secara cuma-cuma.

jujur, aku kagum dengan bapak itu. dengan keterbatasan dan kekurangannya yaitu ia tidak bisa melihat, ia mampu untuk mencari cara untuk menopang hidupnya dengan berjualan air minum dan menolak uang yang diberikan secara cuma-cuma. dengan kekurangannya, ia mampu berdiri tegar dan tidak meminta-minta belas kasihan orang lain.

sedangkan aku? aku yang memiliki indra yang sempurna seringkali mengeluh dengan semua kekurangan dan keterbatasan yang aku miliki. aku sering mengeluh bahwa aku tidak bisa melakukan apa-apa. apakah si bapak mengeluh? mungkin pada awalnya ia mengeluh, tetapi ia mampu bangkit. apakah ia meminta-minta dengan menampilkan ekspresi yang membuat orang iba? tidak. justru ia dengan semangat berjualan air minum. ia mampu menerima kekurangannya sehingga kekurangan tersebut menjadi kekuatan buat dia.

bagaimana dengan kita? apakah kita juga mampu seperti si bapak? ya, tentu saja. coba lihat kembali ke dalam diri kita, kekurangan dan kelebihan apa yang kita miliki. jangan pernah mengeluh dengan semua kekurangan kita karena Tuhan menciptakan kita dengan baik adanya :) ketika kita hampir mengeluh, coba ingat kembali kisah si bapak. hal tersebut akan membantu kita untuk tidak mengeluh. God always has many ways to make us realize :')


* diinspirasikan oleh bapak yang tidak bisa melihat yang biasanya berjualan air minum atau kacang di lampu merah bypass. terima kasih karena membuatku sadar untuk mengubah keterbatasan yang ku punya menjadi kekuatan untukku. terima kasih karena telah mengajarkanku tentang arti hidup. terima kasih karena telah mengajarkanku untuk tetap semangat. semangat ya, pak! :) meskipun kita tidak saling mengenal, tapi terima kasih :) *

No comments: