about relationship..
Kita cewek nih punya pengaruh besar buat kemajuan pacar/calon suami. Treat kita membuat dia bisa jadi suami hebat or buruk.
Selagi muda, syarat kita pada calon pasangan hidup berderet-deret. Harus ganteng, kaya, pinter, dan lain-lain. Makin tua syarat itu mengerucut: hatinya.
Kita sering berpikir bahwa value calon suami yang kita lihat sekarang ini akan menetap. Padahal hidup akan memberi banyak perubahan.
Sebenarnya dari pacaran kita sudah bisa mengukur seberapa lentur dia bisa jadi suami kita kelak. Seberapa luwes hatinya.
Karakter jadi pegangan penting. Kalau di masa pacaran dia pribadi yang sulit, dipastikan jadi suami pun begitu.
Waktu pacaran kita mungkin ga masalah jadi shock breaker buat letupan emosi dia. Tapi setelah menikah, cowok temperamen bikin capek.
Yang paling asik tuh dapat cowok apresiatif. Tetap semangat dan riang dalam kondisi apapun. Dan moving.
Dan jangan beranggapan bahwa cowok yang rajin anter jemput kamu itu berarti yang terbaik. Itu bisa pertanda posesif.
Masalahnya cewek banyak yang bertahan dalam pergolakan pacaran yang ga sehat dan berpikir bahwa cinta harus dipertahankan...
Pacaran stres pangkal pernikahan mumet. Itu aja dipegang.
Jadi selagi pacaran, kita suport pacar supaya berkembang, karena kalau dia sukses dan jadi suami oke kita juga yg seneng. Jaga jgn putus.
Jadi yang punya pacar cowok-cowok unyuuu ayo didukung pacarnya untuk jadi suami yang strong. Ingat, keunyuan ga berlaku dalam hidup yang keras.
via @AlberthieneE
Friday, 27 May 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment