Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur, ketika kita menangis, ketika kita membayangkan? Ini karena hal terindah di dunia tidak terlihat. Ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan cinta.
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan, tapi melepaskan bukan akhir dunia, melainkan awal suatu kehidupan baru. Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah dan tengah mencari, dan mereka yang telah mencoba. Karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.
Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya, adalah ketika dia tidak mempedulikan dan kamu masih menunggunya dengan setia, adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata "aku turut berbahagia untukmu".
Apabila cinta tidak bertemu, bebaskan dirimu, biarkan hatimu kembali ke alam bebas lagi. Kau mungkin menyadari bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.
Teman sejati mengerti ketika kamu berkata "aku lupa", dan menunggu selamanya ketika kamu berkata "tunggu sebentar", tetap tinggal ketika kamu berkata "tinggalkan aku sendiri". Teman sejati membuka pintu, meskipun kamu belum mengetuk dan berkata "bolehkah saya masuk?".
Mencintai juga bukanlah bagaimana kamu melupakan dia bila ia berbuat kesalahan, melainkan bagaimana kamu memaafkannya. Bukanlah bagaimana kamu memaafkannya, melainkan bagaimana kamu mengerti, bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang bisa kamu rasakan, bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan.
Lebih menyakitkan menangis dalam hati daripada menangis tersedu atau mengaduh. Air mata dapat dihapus, sementara air mata tersembunyi menggoreskan luka di hatimu dan tidak akan pernah hilang.
Mungkin akan tiba saatnya kamu harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita, melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita rela melepaskannya.
Namun, bila kau benar-benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia, bila dia tak membalasmu, barangkali dia tengah ragu dan mencari, jangan percaya bahwa melepaskan berarti kamu benar-benar mencintai tanpa suatu balasan, mengapa tak berjuang demi cintamu? Mungkin itulah cinta sejatimu.
Kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tak pernah menyatakan cinta padamu karena takut kau berpaling dan memberi jarak, dan bila ia suatu saat pergi, kau akan menyadari bahwa ia adalah cinta yang tidak kamu sadari. Maka, mengapa kau tak mengungkapkan cintamu bila kau memang mencintainya, meskipun kau tak tahu apakah cinta ada juga padanya?
Persahabatan itu suatu hal yang mengesankan dan harus dipertahankan jika memang sudah sepadan. Seperti kata-kata berikut: cinta tak akan pernah begitu indah, jika tanpa persahabatan; yang satu selalu menjadi penyebab yang lain, dan prosesnya adalah irreversible, tidak dapat diubah.
Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat. Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya dalam kapasitas yang sama. Satu di antara kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa kurang. Begitu juga dalam cinta: kamu yang mencari dan yang lain akan menanti.
Jangan pernah takut untuk jatuh cinta. Mungkin akan begitu menyakitkan dan mungkin akan menyebabkan kamu sakit dan menderita. Tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya kamu akan menangis - jauh lebih pedih - karena saat itu menyadari bahwa kamu tidak pernah memberi cinta itu sebuah jalan.
Cinta itu bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen. Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja.
Cinta tak harus berakhir bahagia, karena cinta tak berakhir.
Cinta sejati mendengar apa saja yang tidak dikatakan dan memberi apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran, melainkan dari hati.
Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan, karena jika kamu demikian, kamu bukan mencintai, melainkan investasi.
Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima penderitaan. Karena jika kamu mengharap kebahagiaan, kamu bukan mencintai melainkan memanfaatkan.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, sebab sungai mengalir selamanya.
Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan-kepingan kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan kaca itu, sehingga kamu akan menjadi utuh kembali.
No comments:
Post a Comment